Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa
ba’du,
Menghafal al-Quran termasuk ibadah jika dilakukan ikhlas
karena Allah dan bukan untuk mengharapkan pujian di dunia. Bahkan salah satu
ciri orang yang berilmu menurut standar al-Quran, adalah mereka yang memiliki
hafalan al-Quran. Allah berfirman,
Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang
nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS.
al-Ankabut: 49).
Allah memberikan banyak keutamaan bagi para penghafal
al-Quran, di dunia dan ahirat.
Berikut diantaranya,
Pertama, dia didahulukan untuk menjadi imam
ketika shalat jamaah
Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang paling berhak jadi imam adalah yang
paling banyak hafalan al-Quran-nya. Jika dalam hafalan quran mereka sama, maka
didahulukan yang paling paham dengan sunnah… dan seseorang tidak boleh menjadi
imam di wilayah orang lain. (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan
yang lainnya)
Dari Ibnu Umar, beliau bercerita,
Ketika para muhajirin pertama tiba di Quba,
sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menjadi imam
mereka shalat adalah Salim mantan budak Abu Hudzaifah. Dan beliau adalah orang
paling banyak hafalan qurannya. (HR. Bukhari 660)
Kedua,
ketika meninggal, dia didahulukan
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua
jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, “Siapa
yang paling banyak hafalan qurannya?”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan
yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau
bersabda,
Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di
hari kiamat. (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053)
Ketiga, diutamakan untuk menjadi pemimpin
jika dia mampu memagangnya
Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, beliau
menunjuk Nafi’ bin Abdul Harits untuk menjadi gubernur di Mekah.
Suatu ketika, Umar bertemu Nafi’ di daerah Asfan.
“Siapa yang menggantikanmu di Mekah?”
tanya Umar.
“Ibnu Abza.”
Jawab Nafi’.
“Siapa Ibnu Abza?”
tanya Umar.
“Salah satu mantan budak di Mekah.”
Jawab Nafi’.
“Mantan budak kamu jadikan sebagai pemimpin?”
tanya Umar.
“Dia hafal al-Quran, dan paham tentang ilmu
faraid.” Jawab Nafi’.
Kemudian Umar mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum
berkat kitab ini (al-Quran), dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena
al-Quran.” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934)
Keempat, kedudukan hafidz al-Quran di surga,
sesuai banyaknya ayat yang dia hafal
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ditawarkan kepada penghafal al-Quran, “Baca dan
naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu
mentartilkan al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat
dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Turmudzi 3162
dan dishahihkan al-Albani)
Kelima, ditemani Malaikat
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
Orang yang membaca dan menghafal al-Quran,
dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran,
dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua
pahala. (HR. Bukhari 4937)
Keenam, di akhirat, akan diberi mahkota dan
pakaian kemuliaan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya
Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran
mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu
dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah,
ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran,
“Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang
kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).
Ketujuh, al-Quran memberi syafaat baginya
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan
menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.
(HR. Muslim 1910).
Kedelapan, orang tuanya akan diberi mahkota
cahaya kelak di akhirat
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya
dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya
dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi
dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya
bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan
kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.”
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti
orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya?
Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu
kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di
kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai
dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami
bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar
al-Quran.” (HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51, dan
dishahihkan al-Albani).
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina
Konsultasisyariah.com)