Sabar Dalam Mencari dan Menyampaikan Ilmu




Bismillah..

Setiap urusan besar tidak dapat diraih kecuali dengan sabar. Perkara yang paling besar yang dengannya seseorang mampu menanggung beban barat dalam meraih cita-cita yang tinggi adalah mensabarkan jiwa dalam meraihnya. Oleh karena itu, sabar dan sungguh-sungguh diperintahkan, baik untuk meraih keimanan, ataupun untuk menyempurnakan keimanan tersebut.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah, dan sungguh-sungguhlah dalam bersabar.” (QS. Ali Imran: 200)

Dalam ayat lain Allah berfirman :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya.” (QS. Al Kahfi: 28)

Yahya bin Abi Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata : “Ia adalah majlis-majlis fiqh.”

Maka dari itu tidak seorang pun dapat meraih ilmu melainkan dengan sabar, karena sabar adalah salah satu pondasi terkuat untuk meraih ilmu

Yahya bin Abi Katsir juga berkata :

“Ilmu tidak akan diraih dengan jasad yang kerap bersantai-santai.”

Dengan sabar, seseorang akan selamat dari buruknya kebodohan, dan dengannya pula kan ia dapatkan lezatnya ilmu.

Sabar dalam ilmu ada dua macam:

Pertama : sabar dalam mencari dan mempelajarinya.

Menghapal membutuhkan kesabaran. Memahami membutuhkan kesabaran. Menghadiri majelis-majelis ilmu membutuhkan kesabaran. Menjaga hak sang guru membutuhkan kesabaran.

Kedua : sabar dalam mengajarkan ilmu.

Duduk mengajarkan para murid membutuhkan kesabaran. Memahamkan mereka membutuhkan kesabaran. Menghadapi kesalahaan-kesalahan mereka membutuhkan kesabaran.

Diatas dua macam kesabaran ini, ilmu membutuhkan sabar dalam bersabar serta dalam keteguhan untuk menjalani keduanya.

“Setiap orang ingin sampai pada cita-citanya .. tapi sedikit diantara para lelaki yang teguh.”

_____

Referensi:

– Ta’dzim Al Ilmi,  karya Syaikh Shaleh bin Abdillah Al ‘Ushaimy hafidzahullah

****
Hamalatulquran.com

0 komentar:

Posting Komentar